Selamat Datang Mahasiswa Baru 2009
Semoga Semangat dan cita-cita angkatan terdahulu dapat diteruskan oleh Kalian.
Keep On Fire
Selamat Datang Mahasiswa Baru 2009
Semoga Semangat dan cita-cita angkatan terdahulu dapat diteruskan oleh Kalian.
Keep On Fire
Kubang DIPIT (Kuisioner Pengembangan Diploma Tiga)
Woyooooo….haihai kaum intelek muda berjiwa satria, yang satu ini pasti ada diantara kalian yang gak asing…yup Kubang DIPIT adalah sebuah media survey dalam rangka mencari informasi yang bersumber dari mahasiswa DIII FE sebagai objeknya. Kubang edisi ini membahas tentang seberapa jauh pemahaman mahasiswa DIII FE akan peran dan fungsi HMPS sebagai himpunan mahasiswa yang menaungi program DIII.
Dari hasil survey dari kuisioner yang diambil tiga angkatan sebagai objek, ternyata hanya 30% mahasiswa yang mengetahui peran dan fungsi dari HMPS, 70% dari mahasiswa hanya mengerti arti HMPS dari singkatan dan gambaran dasar HMPS. Kebanyakan 70% itu adalah mahasiswa angkatan 2008, mungkin memang mereka baru di kampus ini dan belum mengenal HMPS. Disamping itu kuisioner ini juga mencari tau akan seberapa besarkah peran dari HMPS dalam menjalankan fungsinya sebagai himpunan mahasiswa DIII FE. Banyak dari kalian tau kegiatan-kegiatan yang udah diselenggarakan HMPS, itu semua semata-mata dalam rangka pengembangan mahasiswa DIII itu sendiri. Untuk hal ini 60% mahasiswa merasa bahwa peran HMPS masih kurang dalam proses pengembangan mahasiswa DIII FE, dan 40% dari mahasiswa sudah merasakan proses pengembangan itu sendiri.
Gak bisa dipungkiri kalo setiap proses membutuhkan waktu, pikiran dan tenaga, setiap pergantian kepengurusan pasti meninggalkan bahan koreksi. Dalam kepengurusan yang baru ini, kami mencari tau kekurangan dan keinginan dari mahasiswa DIII FE sebagai bahan koreksi untuk bekal perjalanan kepengurusan satu tahun mendatang.
HMPS adalah sebuah rumah semua mahasiswa DIII FE Unsoed. Demi sebuah perubahan dan pengembangan mari kita sebagai kaum intelektual muda berjiwa satria.
KEEP ON FIRE…
Masih adakah tanggal 17 di Bulan Agustus???
Pada suatu pagi yang cerah di sebuah
Aku tersadar dengan mata cembung dan tingkat kesadaran 10%. Seketika itu pula hiruk pikuk aktivitas duniawi mulai membahana memenuhi sebuah ruang kecil berukuran 3x3, dan seketika itu pula tanda sebuah peradaban besar abad 21 tengah berlangsung. Ku berdiri merenggangkan otot – otot lemas hingga menegang dan kuat menopang bobot 51kg ini. Sebagai tanda syukur atas nikmat sang pencipta, ku hirup udara dalam – dalam sedalam rasa syukurku atas nikmat sang pencipta.
Pagi itu adalah awal dari sebuah hari yang sangat bersejarah bagi bangsa yang besar dan indah ini. Pagi itu adalah pagi tanggal 17 tepatnya hari 17 dibulan Agustus 2009. Tak lama kemudian pemandangan yang sudah menjadi rutinitas sebuah tanggal 17 Agustus di pemukiman orang – orang yang sarat dengan gaya hidup tingkat pendapatan standar pegawai negeri beranjak datang. Sang saka merah putih dengan gagah berkibar menantang angin dan panasnya mentari, umbul-umbul beraneka warna dan rupa berentetan merasa tak mau kalah untuk meramaikan sepanjang jalan. Lampu-lampu hias terangkai pada satu ikatan membentuk harmonisasi yang indah untuk dilihat. Lomba-lomba tengah dipersiapkan di sebuah tanah lapang cukup luas. Oh betapa semaraknya suasana pemukiman itu.
Tapi dilain sisi dari kejauhan terlihat seorang pria tua renta dengan topi caping reot dan sebuah tongkat sebagai penahan kaki – kaki tuanya terbungkuk tergopohgopoh berusaha menapakan setapak demi setapak mengarungi rute perjalanan rutin dia setiap hari. Bocah-bocah desa sebelah bergerombol berpakaian kusut menggenggam sepotong kayu kecil berhiaskan beberapa tutup botol berhenti pada sebuah rumah dan dengan sangat polos menawarkan suara fals mereka pada lagu “Cari Jodoh” dari wali. Ibu-ibu bercaping dan berjarit tengah menggendong anak mereka yang sudah beranjak dewasa hanya bisa mengadahkan tangan kasar mereka.
Masih adakah tanggal 17 di bulan Agustus? Mungkin pertanyaan itulah yang saat ini pantas dan harus kita pertanyakan melihat pemandangan pada pagi itu. Tanggal 17 pastilah ada setiap bulannya, Tapi mengapa tanggal 17 identik dengan bulan Agustus? Semua warga Negara Indonesia atau bahkan warga Negara asing tau kalau hari itu adalah hari paling bersejarah bagi bangsa Indonesia. Ketika itu proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia yang telah terjajah selama hampir 3,5 abad diproklamirkan ke segara penjuru negeri bahkan penjuru dunia. Hari itu sebagai tanda dimulailah kehidupan baru bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar dan bangsa yang bebas.
Bebas? Merdeka? Aku pribadi jadi bingung dari sudut apa aku harus menilai sebuah kemerdekaan di masa ini. Banyak orang sudah berkata merdeka..tapi apakah pengemis tua, bocah-bocah pengamen, ibu pengemis juga merasakan kemerdekaan Indonesia ini? Bagi mereka mungkin tak terbesitkan sama sekali mengenai bingar-bingar perayaan HUT kemerdekaan RI setiap tahunnya, karena bagi mereka sesuap nasi adalah sudah dari cukup untuk mengartikan kemerdekaan itu.
Teman-teman, kita sebagai mahasiswa kaum penerus bangsa ini marilah kita merenung sejenak dan artikan kemerdekaan ini dengan bijak.
DIRGAHAYU 64th KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
MERDEKA...MERDEKA...MERDEKA
Semangad Kebangsaan di Jiwa Mahasiswa yang Mulai Memudar
Hey temen-temen, kita mau kasih sedikit info neh buat kalian…Kalian tau gak kalau bulan Agustus merupakan hari yang paling bersejarah di Bangsa
Setelah
Pada jaman sekarang ini mari kita perangi budaya-budaya yang melunturkan semangad kebangsaan dan kita isi dengan hal-hal positif dan bermanfaat bagi bangsa. Kita sebagai warga bangsa
Ayo para pemuda dan mahasiswa
Oleh : Angga HMPS
Unsoed menjadi Kampus termahal se-Jateng dan DIY..???
Pernyataan sikap BEM Unsoed dan Aliansi BEM se – Unsoed untuk menolak BOPP dinyatakan dalam bentuk demo yang dilakukan pada hari Kamis, 13 Agustus 2009 di depan gedung rektorat Unsoed.
Ratusan Mahasiswa meminta rector Unsoed Prof.Dr.Ir. Sudjarwo untuk menemui mereka atau perwakilannya untuk membicarakan masalah tersebut. Mahasiswa menlai Unsoed tidak lagi menjadi kampus rakyat, dan mereka menyatakan bahwa BOPP sebagai bukti Unsoed yang semakin komersil. Pendidikan merupakan gerbang utama untuk menuju kejayaan bangsa karena dari rahim pendidikan inilah akan dilahirkan generasi terbaik yang akan meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa.
Dan kenyataan hari ini, pendidikan telah dijadikan komoditas yang dikomersialkan. Sehingga kekuatan financial dijadikan penentu dalam kebijakan dibidang pendidikan. Pendidikan inilah yang sedang terjadi di kampus rakyat ini. Kebijakan BOPP kampus yang terkenal dengan biayanya yang terjangkau selama ini telah berubah menjadi Perguruan Tinggi Negeri termahal se- Jateng dan DIY karena adanya kebijakan BOPP (Kata-kata BEM Undoed dan Aliansi BEM se- Unsoed).
Beberapa hal yang dituntut oleh mahasiswa dalam aksi ini adalah :
1. Menolak segala macam bentuk komersialisasi pendidikan.
2. Dikembalikannya Unsoed menjadi kampus rakyat yang terjangkau.
3. Dicabutnya kebijakan BOPP.
4. Unsoed untuk memberikan solusi bagi calon mahasiswa yang lolos ujian SNMPTN yang tidak mampu membayar uang registrasi dan memperpanjang waktu registrasinya.
5. Unsoed untuk menginformasikan tentang solusi dan perpanjang waktu registrasi tersebut melalui media masa.
Setelah beberapa lama ditunggu, rector Unsoed tidak mau menemui mahasiswanya. Akhirnya, para mahasiswa mengumpulkan poster-poster yang mereka bawa kemudian membakarnya dan menyegel gedung rektorat dengan spanduk yang telah ditandatangani para mahasiswa atas rasa kekecewaan mereka terhadap sikap rektor Unsoed. Mahasiswapun membubarkan diri dengan tertib.
Peace Love and
Oleh : Nurul Litbang
Mendoan Anget Copyright © 2009 Baby Shop is Designed by Ipietoon Sponsored by Emocutez